Sekolah ini terdiri dari 10 lokal, dengan 9 lokal sebagai ruang kelas dan 1 lokal digunakan untuk kantor guru.
Kedaan di sekolah ini bisa dikatakan sangat memprihatinkan karena kurangnya sarana penunjang pendidikan dan tenaga pengajar. Karena sebagian besar guru-guru di sekolah ini merupakan tenaga honorer lulusan SMU, dengan jumlah 9 orang yang di beri insentif dari Komite Sekolah sebesar Rp.400000/bulan. Bila di tinjau dari segi hasil, hal ini terasa sangat berat karena setiap guru honorer wajib masuk 6 hari seminggu mulai dari pukul 07.00-11.35, Tapi mengingat ini sebuah pengabdian, rupiah bukanlah segalanya.
Pengorbanan guru-guru honorer di perbatasan sungguh luar biasa, dengan bekerja ikhlas tanpa banyak menuntut. Harapan ke depan ada kebijakan Pemerintah yang mungkin akan berpihak pada para honorer.
sumber : http://borderblogger.org/guru-tidak-tetap-di-sdn-8-nanga-seran/
REVIEW
menurut saya, pengabdian dan pengorbanan merupakan tindakan yang dilakukan seseorang dalam memberikan sesuatu berupa ilmu, cinta kasih dengan tulus ikhlas tanpa mengharapkan imbalan. dalam kasus diatas, walaupun guru honorer memberikan ilmu kepada murid-muridnya dengan tulus ikhlas. namun, setidaknya pengorbanan dan pengabdian guru honorer diatas harus lebih dihargai oleh pemerintah. karena keadaan sekolah sangat memprihatinkan dan kurangnya sarana penunjang pendidikan.
Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer