Selasa, 20 Desember 2011

Masalah kemiskinan Indonesia

Diposting oleh Aini di Selasa, Desember 20, 2011 0 komentar
tugas ISD minggu ke 13
sumber : http://www.english.waspada.co.id

 Masyarakat miskin Indonesia mencapai 13,33 persen atau sebanyak 31,02 juta orang, dari  jumlah penduduk Indonesia. Ini data yang disajikan Badan Pusat Statistik (BPS) per Maret 2010 lalu. Di akhir tahun 2010, jumlah kemiskinan tersebut tentunya tidak jauh berbeda pertambahan ataupun pengurangannya.

Ini berarti bahwa kemiskinan masih merupakan masalah besar bangsa yang sudah puluhan tahun merdeka ini. Bayangkan, dengan jumlah penduduk miskin sebesar itu, kita mencatatkan diri sebagai Negara yang orang miskinnya lebih banyak dari jumlah penduduk Negara tetangga Malaysia. Karena di waktu yang sama Malaysia berpenduduk 26,79 juta orng.

Ironi ini belum terjadi ketika di tahun 1975 dimana kemiskinan bukanlah topik bahasan utama di berbagai seminar dan surat-surat kabar. Baik masyarakat maupun pemerintah seperti tabu membahasnya. Pembangunan dianggap akan menghapuskan kemiskinan dengan sendirinya. Dan pakar ekonomi dengan analisis-analisisnya berdiri paling depan dalam barisan para pakar yang manganggap bahwa pertumbuhan ekonomi cukup mampu mengatasi segala masalah sosial ekonomi bangsa.

Selama periode 1976-1996 (20 tahun, Repelita II-V) angka kemiskinan Indonesia turun drastis dari 40% menjadi 11% yang dianggap cukup menjadi pembenaran bahwa pertumbuhan ekonomi rata-rata 7% per tahun dalam periode itu adalah faktor penentunya. Maka krismon 1997-98 yang kembali meningkatkan angka kemiskinan menjadi 24% tahun 1998 dengan mudah dijadikan alasan kuat lain bahwa memang pertumbuhan ekonomi adalah segala-galanya.

Perhatian pemerintah terhadap kemiskinan seperti menemukan momentumnya setelah terjadinya krisis ekonomi pada pertengahan tahun 1997. Meskipun demikian, berdasarkan penghitungan BPS, persentase penduduk miskin di Indonesia sampai tahun 2003 masih tetap tinggi, sebesar 17,4 persen, dengan jumlah penduduk yang lebih besar, yaitu 37,4 juta orang.

Bahkan, berdasarkan angka Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) pada tahun 2001, persentase keluarga miskin (keluarga prasejahtera dan sejahtera I) pada 2001 mencapai 52,07 persen, atau lebih dari separuh jumlah keluarga di Indonesia. Angka- angka ini mengindikasikan bahwa program-program penanggulangan kemiskinan selama ini belum berhasil mengatasi masalah kemiskinan di Indonesia

 Program Penanggulangan Kemiskinan bersasaran (targeted poverty alleviation) paling serius dalam sejarah bangsa Indonesia adalah program IDT di sepertiga desa di Indonesia, dan program Takesra/Kukesra di dua pertiga desa lainnya. Keduanya didasarkan atas Inpres 5/1993 dan Inpres 3/1996, yang pertama dengan anggaran APBN dan yang kedua dari APBN ditambah bantuan konglomerat. Program IDT maupun Takesra/Kukesra keduanya dilaksanakan melalui pendekatan kelompok sasaran antara 15-30 kepala keluarga dengan pemberian modal bergulir, yang pertama (IDT) sebagai hibah dan yang kedua sebagai pinjaman/kredit mikro.

Meskipun terkesan sudah gagal total karena tidak ada lagi dana segar yang disalurkan kepada penduduk miskin, dan sudah ada program-program penggantinya yaitu PPK (Program Pengembangan Kecamatan), tetapi penelitian membuktikan sebaliknya.

Penyebab kemiskinan
Persoalan kemiskinan di Negara berkembang merupakan fenomena global. Karenanya peran berbagai pihak, baik pemerintah, swasta, para pekerja sosial diperlukan dalam menangani permasalahan kemiskinan sangat diperlukan. Terlebih dalam memberikan masukkan (input) dan melakukan perencanaan strategis (strategic planning) tentang apa yang akan menjadi suatu kebijakan dari pemerintah.

Perlu dibahas tentang macam-macam dan sebab-sebab munculnya kemiskinan yang secara tidak langsung menjadi standar global itu. Pertama, kemiskinan kebudayaan; Biasanya disebabkan adanya kesalahan pada subyeknya. Misalny malas, tidak percaya diri, gengsi, tak memiliki jiwa wirausaha yang kompatibel, tidak mempunyai kemampuan dan keahlian, dan sebagainya.

Kedua, kemiskinan structural; Ini biasanya terjadi disebabkan faktor eksternal yang melatarbelakangi kemiskinan itu sendiri. Faktor eksternal itu biasanya disebabkan kinerja dari pemerintah di antaranya : pemerintah yang tidak adil, korupsi, paternalistik, birokrasi yang berbelit, dan sebagainya.

Selanjutnya ada beberapa dimensi dari akar kemiskinan tersebut. Isbandi Rukminto Adi, Phd menegaskan pula tentang akar kemiskinan berdasarkan level permasalahan dan membaginya menjadi beberapa dimensi, di antaranya:

Pertama, dimensi Mikro : mentalitas materialistic dan ingin serba cepat (instan). Dua, dimensi Mezzo : melemahnya social trust (kepercayaan sosial) dalam suatu komunitas dan organisasi, dan otomatis hal ini sangat berpengaruh terhadap si subyek itu sendiri. Tiga, dimensi Makro : kesenjangan (ketidakadilan) pembangunan daerah yang minus (desa) dengan daerah yang surplus (kota), strategi pembangunan yang kurang tepat (tidak sesuai dengan kondisi sosio-demografis) masyarakat Indonesia. Empat, dimensi Global : adanya ketidakseimbangan relasi antara Negara yang sudah berkembang dengan Negara yang sedang berkembang.

Usaha kecil
Masalah lain yang kita hadapi adalah kondisi usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM), yang berpotensi menyerap tenaga kerja kurang terdidik, keberadaannya masih belum sepenuhnya mendapat perhatian serius. Berbeda dengan usaha besar yang padat modal dan teknologi, dengan mudahnya digelontori kredit perbankan dan berbagai kemudahan lainnya.

Sebagai gambaran, sepanjang 2010, sekitar 10-15 persen atau sekitar 790 ribu - 1,17 juta pelaku UMKM produksi di Jawa Barat menutup usahanya dan beralih menjadi pedagang produk impor asal Cina. Keuntungan yang lebih besar dan risiko yang lebih kecil menjadi alasan mereka beralih (Pikiran Rakyat, 22 Desember 2010).

Fakta ini menunjukkan bahwa serbuan barang impor, terutama asal China telah mematikan usaha bidang produksi. Di Jawa Barat saja mencapai sejuta UMKM, lalu bagaimana jika ditambah dari provinsi lainnya. Misalkan satu UMKM menampung lima tenaga kerja, maka jutaan orang akan kehilangan pekerjaan. Ini berarti jumlah penduduk miskin pun terus meningkat.

Baik pemerintah maupun pengamat ekonomi mengklaim bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2011 bisa mencapai 6,2 persen. Namun hal itu sama sekali tidak berarti jika jumlah penduduk miskin tetap banyak. Bahkan jumlah penduduk miskin akan terpicu naiknya harga Sembako dan adanya rencana pemberlakuan pembatasan konsumsi bahan bakar minyak (BBM).

Misalnya ratusan ribu tukang ojek akan menjerit ketika BBM dibatasi, sebagian di antaranya kemudian akan menjadi penganggur. Daya beli masyarakat akan terpangkas besar-besaran, yang akhirnya akan mendongkrak jumlah penduduk miskin.

Kebijakan jalan pintas sering ditempuh pemerintah untuk sekedar “meredam berita” kemiskinan. Lantas, bagaimana solusi untuk mengendalikan pembengkakakan angka kemiskinan? Lebih tepatnya, bagaimana upaya mensejahterakan penduduk miskin, dan mencegah penduduk tidak miskin menjadi miskin. Instrumen yang ada pada pemerintah sebenarnya sudah memadai, ada Kementerian Koperasi dan UKM dan Kementerian Sosial yang perangkatnya sampai ke tingkat daerah. Begitu pula seluruh Pemerintah Daerah memiliki dinas/instansi yang berkaitan dengan pengentasan kemiskinan. Dalam hal ini pemerintah bisa bekerjasama dengan perusahaan besar yang memiliki  program corporate social responsibility (CSR) dan Perguruan Tinggi Negeri/Swasta (PTN/PTS) yang memiliki program pengabdian pada masyarakat (PPM).

Namun yang selalu menjadi masalah adalah kemauan kuat dan muncul dari keinginan kuat untuk membantu rakyat miskin menjadi lebih sejahtera. Apa yang dilakukan belum bersumber dari hati, dan masih sekedar sebuah upaya menggugurkan kewajiban. Itulah sebabnya penduduk miskin yang menjadi sasaran program tetap miskin cenderung tidak terangkat dari kemiskinan.

Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer

Pelanggaran HAM Masih Marak di Indonesia

Diposting oleh Aini di Selasa, Desember 20, 2011 0 komentar
tugas ISD minggu ke 12
sumber : www.kompas.com

Pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) masih kerap terjadi di Indonesia, selama kurun waktu setahun terakhir ini. Pelanggaran HAM itu terjadi dari skala daerah hingga nasional.
""Lihatlah duka rakyat Papua, korban lumpur panas Lapindo, nasib keluarga para aktivis yang diculik paksa, penggusuran masyarakat di areal pembangunan Bandara Internasional Kuala Namu," kata Majda El Muhtaj.

Demikian antara lain kesimpulan Kepala Pusat Studi Hak Asasi Manusia Universitas Negeri Medan (Pusham Unimed), Majda El Muhtaj, yang disampikan kepada Kompas, Jumat (9/12/2011) ini.

Dia memberikan beberapa cacatan, terkait dengan peringatan Hari HAM yang jatuh pada 10 Desember. "Komitmen pada pelayanan publik yang dikuatkan dengan berbagai regulasi, belum mampu menguatkan komitmen aksi penyelenggara negara dalam memastikan perlindungan dan pemenuhan HAM," ujarnya.
Menurut Majda El Muhtaj, intimidasi, penggusuran, pelukaan, pembunuhan dan penyengsaraan masih terjadi di negara kita. Adegan-adegan tangis kepedihan dan kegetiran meraih keadilan, menghiasi keseharian media kita.
Beragam peristiwa sepanjang 2011 di Indonesia, pada umumnya mendeskripsikan kepedihan dan keprihatinan atas perlindungan dan pemenuhan hak-hak dasar masyarakat.

"Lihatlah duka rakyat Papua, korban lumpur panas Lapindo, nasib keluarga para aktivis yang diculik paksa, penggusuran masyarakat di areal pembangunan Bandara Internasional Kuala Namu, dan sebagainya," kata Majda.

Selain itu, lanjutnya, hak atas kebebasan dan kemerdekaan menyampaikan pendapat masih harus berhadapan dengan cerminan hukum yang ambigu, karena diperankan oleh aparatur hukum yang tidak cerdas. Media dan jurnalis masih ditempatkan dalam posisi marjinal.
Dia menambahkan, peristiwa-peristiwa ini harus menjadi pelajaran berharga. Media perlu berperan penting dalam mentransformasikan gagasan-gagasan HAM. Media masa harus menerapkan jurnalisme dengan pendekatan HAM (human rights-based approach to journalism), yakni aktivitas jurnalistik yang senantiasa berpijak pada nilai-nilai dan standar HAM universal.


Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer

Rabu, 14 Desember 2011

kekerasan pada anak

Diposting oleh Aini di Rabu, Desember 14, 2011 0 komentar
tugas ISD minggu ke 11

  kekerasan pada anak kini sudah menjadi hal yang tidak bisa dipungkiri lagi. setiap tahun kekerasan pada anak di Indonesia semakin bertambah. hal ini terjadi karena faktor kemiskinan atau faktor kesulitan ekonomi. Orang tua kadang tidak mempunyai rasa kesabaran terhadap anaknya jika anak mereka rewel, nangis, dan tidak patuh. Lalu pada akhirnya orang tua akan bertindak keras terhadap anaknya seperti memukul, mencubit, bahkan menendang. ,Namun, kekerasan pada anak tidak hanya terjadi pada keluarga yang kesulitan ekonomi saja tetapi juga pada keluarga menengah ke atas. Biasanya kekerasan yang terjadi pada keluarga menengah ke atas bukan dilakukan oleh orang tua si anak  melainkan dilakukan oleh pembantu yang bekerja pada keluarga itu. Kurangnya pengawasan orang tua terhadap anak dan juga kedua orang tua yang bekerja dari pagi hingga malam menyebabkan pembantu yang bekerja di rumah akan melakukan kekerasan pada anak. terlebih lagi jika si anak susah diatur dan bandel, maka pembantu akan tidak segan segan untuk melakukan kekerasan terhadap anak.

  Namun, kekerasan yang terjadi pada anak tidak hanya terjadi didalam keluarga tetapi juga di sekolah. kekerasan pada anak yang terjadi di sekolah disebabkan oleh guru mereka. Hal ini terjadi karena kadang si anak membuat gurunya kesal lalu si guru pun akhirnya melakukan kekerasan yang berlebihan. Jika si anak mendapatkan kekerasan yang berlebihan dari orang tua, pembantu atau guru maka akan berdampak buruk bagi mental si anak. Maka dari itu, sebagai orang tua seharusnya harus lebih sabar dalam menangani anak dan harus lebih mengontrol emosi jika si anak membuat kesalahan. Karena terkadang si anak tidak sengaja melakukan kesalahan.  Namun, jika masyarakat atau tetangga yang melihat kekerasan pada anak sebaiknya menolong si anak agar tidak terjadi kekerasan yang berlebihan terhadap anak. Tidak hanya itu, masyarakat juga harus berani untuk menegur atau menasehati orang tua yang melakkukan kekerasan terhadap anak agar orang tua tidak melakukan kekerasan lagi pada anak.

Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer

penyimpangan agama

Diposting oleh Aini di Rabu, Desember 14, 2011 0 komentar
Tugas ISD minggu ke 10

  Di Indonesia, penyimpangan agama semakin marak terjadi di berbagai daerah. Hal ini terjadi karena kurangnya keyakinan terhadap agama yang dianut, pemikiran yang salah seperti halnya keraguan terhadap agama yang dianut, lalu kurangnya pengetahuan yang luas terhadap agama yang dianut. banyak masyarakat yang menjadi pengikut penyimpangan agama di beberapa daerah. ini dikarenakan pengaruh yang ditimbulkan oleh pendiri suatu penyimpangan agama di beberapa daerah. ia akan menghasut masyarakat dengan berbagai hal yang menguntungkan jika mereka bergabung kedalam suatu penyimpangan agama. lalu masyarakat yang bergabung dengan suatu penyimpangan agama akan menghasut orang lain untuk ikut bergabung juga. lalu semakin banyaklah pengikut suatu penyimpangan di suatu daerah atau di beberapa daerah.

  untuk mengurangi semakin maraknya penyimpangan agama yang terjadi, masyarakat harus lebih berhati-hati dalam bergaul. tidak hanya itu, masyarakat harus mempunyai pengetahuan  yang luas dan keyakinan yang kuat terhadap agama yang dianut.
pemerintah dan pihak kepolisian juga harusnya lebih tegas dalam hal ini karena jika pemerintah dan pihak kepolisian tidak menindaklanjuti masalah ini masyarakat akan semakin banyak  yang menjadi pengikut terhadap penyimpangan agama dan juga akan membuat resah masyarakat.

Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer

Selasa, 13 Desember 2011

Lapangan pekerjaan dan pengangguran

Diposting oleh Aini di Selasa, Desember 13, 2011 0 komentar
Tugas ISD minggu ke 9

Lapangan pekerjaan dan pengangguran merupakan suatu hal yang berkesinambungan. karena pengangguran membutuhkan lapangan pekerjaan dan jika semakin sedikitnya lapangan pekerjaan maka akan semakin banyak pengangguran yang terjadi.
Kurangnya lapangan pekerjaan di Indonesia menyebabkan semakin meningkatnya tingkat pengangguran. Namun pengangguran bukan hanya disebabkan oleh kurangnya lapangan pekerjaan saja, melainkan karena faktor orang itu sendiri. jika seseorang ingin mendapatkan pekerjaan tetapi tidak ada usaha untuk mendapatkan pekerjaan maka seseorang tersebut akan tidak mudah untuk mendapatkan pekerjaan. Lalu kurangnya biaya untuk pendidikan sehingga mendapatkan pendidikan yang rendah juga menyebabkan tingkat pengangguran yang semakin tinggi.

Beberapa dari kita mungkin akan menyalahkan pemerintah bahwa pemerintah tidak memperhatikan para pengangguran atau pemerintah tidak menyediakan lapangan pekerjaan, dll. Namun, sebenarnya  pengangguran bisa diatasi oleh diri kita sendiri, jika kita mempunyai suatu keahlian maka kita seharusnya mencoba untuk membuka suatu usaha dan membuka lapangan pekerjaan. walaupun awalnya memang sangat sulit untuk di kerjakan tetapi jika mempunyai keinginan dan usaha yang kuat maka usaha tersebut akan berjalan dengan lancar.

Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer

pungutan liar

Diposting oleh Aini di Selasa, Desember 13, 2011 0 komentar
tugas ISD minggu ke 8
sumber : http://www.detiknews.com/

 Pungutan liar berupa biaya pendaftaran, seakan menjadi rutinitas terjadi pada setiap awal tahun ajaran di banyak sekolah. Padahal pungutan apa pun sudah dilarang oleh Kementrian Pendidikan Nasional (Kemendiknas), namun setiap tahun selalu saja ada pungutan liar tersebut. Jika sudah menjadi rutinitas dan arahan Kemendiknas tak dihiraukan, maka pungutan liar ini bukan sesuatu yang berdiri sendiri. Karenanya sanksi tidak hanya diberikan kepada kepala sekolah, namun juga kepada Dinas Pendidikan di setiap daerah Kabupaten dan Kotamadya.

Selain surat edaran resmi dari Kemendiknas mengenai pelarangan pungutan liar, Menteri Pendidikan Nasional, Muhammad Nuh juga di berbagai kesempatan selalu menyatakan. 'Penerimaan siswa baru di pendidikan dasar (SD dan SMP) tidak boleh ada pungutan biaya apapun, karena itu pendidikan wajib'. Lebih jauh, Menteri Pendidikan mengatakan, 'akan dibuatkan posko pengaduan masyarakat dan akan menindak tegas kepala sekolah yang melakukan pungutan liar'. Arahan dan petunjuk dari Kemendiknas seakan berlalu bersama angin lalu. Pungutan liar tetap terjadi di berbagai daerah.

Seperti terekam dalam media massa (Kompas, Republika, Detik) pungutan liar terjadi di Kabupaten Halmahera Selatan, Kabupaten Biak Numfor, Kabupaten Lampung Tengah, Kota Banjarmasin, Kota Bengkulu dll. Pungutan biaya tersebut biaya tersebut berkisar antara Rp 300 ribu hingga Rp 3 juta. Hal ini bagi orangtua murid sangat memberatkan.

Dalam rangka melaksanakan wajib belajar 9 tahun, pemerintah melalui program Biaya Operasional Sekolah (BOS) telah memberikan bantuan keuangan pada setiap sekolah, khususnya pada jenjang sekolah pendidikan dasar (SD dan SMP). Dengan adanya program bantuan BOS ini maka tidak ada lagi pungutan biaya apapun, sebab BOS sudah mencakup semua biaya operasional sekolah seperti biaya pendaftaran, seragam sekolah, buku pelajaran dll.

Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer

kesenjangan sosial

Diposting oleh Aini di Selasa, Desember 13, 2011 0 komentar
Tugas ISD minggu ke 7
sumber : http://www.udifq.wordpress.com/

Adanya kesenjangan sosial yang semakin hari semakin memprihatinkan membuat banyak orang makin amburadul,khususnya di lingkungan perkotaan. Orang-orang desa yang merantau dikotapun ikut terkena dampak dari hal ini,memang benar kalau dikatakan bahwa “ Yang kaya makin kaya,yang miskin makin miskin”. Adanya ketidak pedulian terhadap sesama ini dikarenakan adanya kesenjangna yang terlalu mencolok antara yang “kaya” dan yang “miskin”. Banyak orang kaya yang memandang rendah kepada golongan bawah,apalagi jika ia miskin dan juga kotor,jangankan menolong,sekedar melihatpun mereka enggan.


Disaat banyak anak-anak jalanan yang tak punya tempat tinggal dan tidur dijalanan, namun masih banyak orang yang berleha-leha tidur di hotel berbintang ,banyak orang diluar sana yang kelaparan dan tidak bisa memberi makan untuk anak-anaknya tapi lebih bnyak pula orang kaya sedang asyik menyantap berbagai makanan enak yang harganya selangit….. Disaat banyak orang-orang miskin kedinginan karena pakaian yang tidak layak mereka pakai,namun banyak orang kaya yang berlebihan membeli pakaian bahkan tak jarang yang memesan baju dari para designer seharga 250.000 juta,dengan harga sebnyak itu seharusnya sudah dapat memberi makan orang-orang miskin yang kelaparan.

Pemerintah harusnya lebih memperhatikan masalah yang seperti ini,pembukaan UUD 45 bahkan telah memberi amanat kepada pemerintah untuk memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan bangsa,harusnya orang-orang yang berada di pemerintahan lebih serius untuk memikirkan kepentingan bangsa yang memang sudah menjadi tanggung jawab mereka,tapi dari kasus-kasus yang sekarang ini tentang para anggota pemerintahan yang melakukan korupsi dapat menunjukan bahwa tidak sedkit dari mereka masih memikirkan kepentingannya masing-masing,uang dan biaya yang seharusnya untuk kemakmuran masyarakat dimakan oleh mereka sendiri.Kalaupun pada akhirnya mereka mendapatkan hukuman itu bukanlah “hukuman” yang sebenarnya,banyak dari mereka masih tetap hidup mewah walaupun mereka dalam kurungan penjara yang seharusny memebuat mereka jera.

Islam mengajarkan agar masing-masing dari kita memiliki kepekaan sosial. Agar mau memanfaatkan rezeki dari pendapatan,kekayaan,kepintaran dan kemampuannya untuk kepentingan bersama. Bahkan kita sebagai manusia juga diharuskan untuk saling tolong menolong kepeda sesamanaya. Namun dalam kenyataanya,semua itu hanyalah mimpi semu dan kenyataan yang tak pernah menjadi nyata…..Karena sampai sekarang disekitar kita masih banyak anak-anak terlantar,pengemis,dan kelaparan yang merajalela. Masih segudang orang miskin yang mengaharapkan bantuan dari tangan orang yang berhati dermawan,bukan hanya bantuan materil semata tapi juga keadilan,kemakmura,perlakuan baik dan segudang hak-hak mereka sebagai manusia dan warga Negara Indonesia yang pantas mereka dapatkan seperti layaknya orang lain,bukan hanya memandang sebelah mata kepada mereka.Dengan keadaan sosial masyarakat Indonesia yang makin memprihatinkan,timbul pertanyaan siapakah yang bertanggung jawab atas kegagalan dalam mensejahterkan bangsa ini?

Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer

kemacetan lalu lintas

Diposting oleh Aini di Selasa, Desember 13, 2011 0 komentar
tugas ISD minggu ke 6
sumber http://www.infodokterku.com/

  kemacetan lalu lintas adalah suatu keadaan atau situasi yang terjadi disatu atau beberapa ruas/ruang lalu lintas jalan dimana arus kendaraan bergerak sangat lambat dan tidak semestinya sehingga menyebabkan terganggunya aktifitas dan pergerakan pemakai jalan.
   Jakarta bagaikan kota 'satelit' yaitu : Tangerang dan sekitarnya, Bogor dan sekitarnya serta Bekasi dan sekitarnya. Pada waktu waktu tertentu kendaraan yang bersirkulasi di Jakarta banyak berasal dari warga Jakarta sendiri tetapi juga ditambah  kendaraaan yang berasal dari kota kota satelit yang jumlahnya menyamai atau mungkin melebihi kendaraan atau berkeliaraan selama beberapa jam sebelum kembali ke kota kota satelit tersebut. kemacetan sudah pasti akan menimbulkan kerugian namun saking banyaknya , belum pernah (dan tidak akan pernah) ada yang dapat menghitung secara tepat jumlah kerugian yang ditimbulkan akibat kemacetan lalu lintas.

dampak negatif lalu lintas  yang  dirasakan baik secara langsung atau tidak langsung yaitu :
  • kerugian waktu
  • kerugian ekonomi karena borosnya BBM
  • penurunan kualitas udara Jakarta
  • lesunya dunia pariwisata Jakarta ,dll
dampak positif kemacetan lalu lintas
bila ada dampak negatif tentu ada dampak positifnya walaupun sangat sedikit, mungkin satu-satunya dampak positif kemacetan lalu lintas adalah  menurunnya dampak kecelakaan lalu lintas. logikanya, kalau arus kendaraan berjalan sangat perlahan maka kejadian kecelakaan cenderung menurun di daerah tersebut. akan tetapi, dampak ini perlu diteliti, adakah korelasi antara tingginya kejadian kemacetan lalu lintas dan menurunnya tingkat kecelakaan lalu lintas.

faktor-faktor penyebab kemacetan lalu lintas, menurut sumbernya kemacetan lalu lintas disebabkan oleh 4 faktor utama yaitu :
  • faktor jalan raya (ruang lalu lintas jalan)
  • faktor kendaraan
  • faktor manusia
  • faktor lain


Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer
 

Template Copy by Blogger Templates | BERITA_wongANteng |MASTER SEO |FREE BLOG TEMPLATES